Cerpen
Memandang Laut
Inilah aku, panggil saja alul, seorang anak kuliahan yang sedang memandang laut pada malam hari tetapi tidak tau apa yang dipandang, oh ya sekarang aku sedang di kapal yang membawaku pulang menuju “rumah”, saat aku memandang laut entah mengapa aku teringat akan kenangan sewaktu sma.
1 tahun yang lalu
Aku adalah murid pindahan dari luar kota yaitu banda aceh, karena orangtuaku pindah tugas ke bandung. Pada waktu itu adalah hari pertama masuk kelas 3 SMA, dan sialnya aku terlambat datang, ini merupakan kebiasaanku, aku sudah sering terlambat sebelumnya sampai-sampai diancam akan dipindahkan ke sekolah lain. Dan karena terlambat aku pun mendapatkan bangku paling belakang, disana juga terdapat seseorang yang bernama Rian, dia adalah teman pertamaku di sekolah ini, pada hari ini kami belum belajar dan kami diperintahkan untuk saling mengenalkan diri. satu per satu orang memperkenalkan diri, dan aku tidak terlalu memperhatikan sampai ada seseorang wanita yang duduk di bangku paling depan maju, dia adalah Afifah, entah mengapa aku terus memperhatikannya, dan teman sebangkuku ternyata mengenalnya, ternyata Rian sebelumnya satu kelas dengan Afifah. menurut Rian, Afifah adalah orang yang sangat cuek dan bersikap dingin. Dan tibalah giliranku aku sangat gugup dan tidak mau menghadap ke arah Afifah tapi aku tidak sengaja melihat ke arahnya, ternyata dia tidak memperhatikanku, aku pun selesai memperkenalkan diri, dan jam pelajaran pun selesai.Kemudian hari-hari berikutnya aku terus memperhatikan Afifah dari bangku belakang.
Aku adalah murid pindahan dari luar kota yaitu banda aceh, karena orangtuaku pindah tugas ke bandung. Pada waktu itu adalah hari pertama masuk kelas 3 SMA, dan sialnya aku terlambat datang, ini merupakan kebiasaanku, aku sudah sering terlambat sebelumnya sampai-sampai diancam akan dipindahkan ke sekolah lain. Dan karena terlambat aku pun mendapatkan bangku paling belakang, disana juga terdapat seseorang yang bernama Rian, dia adalah teman pertamaku di sekolah ini, pada hari ini kami belum belajar dan kami diperintahkan untuk saling mengenalkan diri. satu per satu orang memperkenalkan diri, dan aku tidak terlalu memperhatikan sampai ada seseorang wanita yang duduk di bangku paling depan maju, dia adalah Afifah, entah mengapa aku terus memperhatikannya, dan teman sebangkuku ternyata mengenalnya, ternyata Rian sebelumnya satu kelas dengan Afifah. menurut Rian, Afifah adalah orang yang sangat cuek dan bersikap dingin. Dan tibalah giliranku aku sangat gugup dan tidak mau menghadap ke arah Afifah tapi aku tidak sengaja melihat ke arahnya, ternyata dia tidak memperhatikanku, aku pun selesai memperkenalkan diri, dan jam pelajaran pun selesai.Kemudian hari-hari berikutnya aku terus memperhatikan Afifah dari bangku belakang.
Aku dan Rian berteman sangat dekat, dia adalah orang yang agak nakal tetapi dia baik terhadapku, Rian sangat menyukai kucing bahkan di rumahnya banyak sekali kucing. Setiap istirahat kami mengobrol di halaman belakang, kami membicarakan banyak hal, akan tetapi Rian sangat suka berbicara tentang cinta, aku pada awalnya tidak tahu apa-apa tentang cinta akhirnya sedikit demi sedikit mengerti. Dia ingin sekali mengetahui siapa orang yang aku suka, tetapi aku tidak bisa memberi tahu sekarang dan aku berjanji akan memberi tahu setelah perpisahan, karena orang yang kami suka ternyata sama.
Kemudian hari-hari berikutnya seperti biasa, tapi entah mengapa aku dan rian akhir-akhir ini jarang sekali mengobrol.entah aku yang menjauh atau Rian yang menjauh. Tidak, sebenarnya akulah yang menjauh karena aku mempunyai teman akrab yang baru, aku berteman dengan orang yang salah, kerjaanku hanya bertengkar dan bolos, tetapi aku tidak sadar ternyata Rian sudah berusaha untuk mengingatkanku.Aku adalah orang bodoh yang meninggalkan teman terbaikku.
Kemudian, tiba saatnya perpisahan sekolah, aku dan Rian masih jarang mengobrol, acaranya seperti biasa, kami berfoto-foto dan bercerita, aku sangat ingin sekali berfoto dengan Afifah, tetapi aku masih belum berani, aku hanya bisa melihat dari kejauhan. Dan acara pun selesai.Aku baru teringat bahwa aku ada janji dengan Rian tetapi dia sudah tidak ada di sekolah aku pun pergi ke rumahnya ternyata dia tidak ada, dan kata tetangganya Rian sudah pindah rumah sejak satu bulan yang lalu.Aku bertanya-tanya dimana rumah baru Rian tetapi tidak ada yang tahu.Dan akhirnya aku menyerah mencari Rian.
Setelah kelulusan aku akan kuliah di banda aceh tempat asalku dan meninggalkan kenangan di bandung. Aku ke bandung menaiki kapal dan inilah aku sekarang seseorang yang memandang laut dan tidak tahu apa yang dipandang.
Sertifikat Komputer dan TOEFL tanpa ikut kursus, Ikuti Paket Ujian Saja
Klik Disini
Posting Komentar